Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka
kebutuhan akan bahan bangunan, khususnya Bata Ringan sebagai pengganti Bata
Konvensional, tidak terelakkan lagi. Ditengah isu kerusakan lingkungan akibat
tanah pertanian yang digali terus menerus sebagai bahan baku pembuatan Bata
Konvensional dan kenyataan bahwa pembuatan Bata Konvensional sangat dipengaruhi
oleh cuaca, maka Bata Ringan “BLESSCON” hadir untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Bata Ringan “BLESSCON” merupakan beton AAC (Aerated
Autoclaved Concrete), yaitu suatu material beton akan tetapi memiliki berat
jenis yang lebih ringan daripada beton pada umumnya. AACmerupakan campuran
pasir, semen, kapur, gypsum, dan sedikit aluminium paste yang saling bereaksi
secara kimiawi, dan kemudian ke dalam adonan tersebut dialirkan steam di dalam
tabungautoclaved selama minimal 8 jam pada suhu 200oC dengan tekanan 12 bar
untuk menghasilkan bata ringan yang kokoh dengan daya tekan yang baik.
Bata Ringan “BLESSCON” diproduksi olehPT. Superior Prima
Sukses, yang merupakan bagian dari Sopanusa Group (SPS Group) yang telah
berpengalaman selama lebih dari 20 tahun dalamberbagai bidang, diantaranya :
manufaktur, terutama tissue dankertas.
Dengan pabrik seluas 6 hektar yang terletak di Kecamatan
Pungging – Mojokerto,dan berkapasitas produksi mencapai 225.000m3/tahun atau
setara dengan18.750m3/bulan, PT. Superior Prima Suksesmerupakan salah satu
produsen Bata Ringan terbesar di Indonesia Timur saat ini.
Denganmenggunakanmesinberteknologitermodern, proses
produksi Bata Ringan “BLESSCON” dilakukan secara otomatis dan terkomputerisasi,
sehinggadapatmengurangi kesalahanakibathuman errorsertamampumenghasilkan produk
yang berkualitastinggi secara berkesinambungan.
Mengapa Menggunakan Bata Ringan “BLESSCON” ?
1.Dimensi Bata Ringan “BLESSCON” lebih besar daripada
Bata Konvensional sehingga mempercepat waktu pemasanganhingga 2 kali lebih
cepat daripada Bata Konvensional, sehinggamempercepat pula selesainya pembangunansecara
keseluruhan, yang padaakhirnyaakanberdampakpadamenurunnyabiayapembangunan,
terutamadarisisibiayatenagakerja.
Pemasangan dinding dengan Bata Ringan “BLESSCON lebih
cepat 8 hari
lebih cepatnya pemasangan dinding Bata Ringan “ BLESSCON
“ juga ditunjang dengan pemakaian semen instan yang tidak memerlukan waktu
untuk mencampur dengan pasir sebagaimana pada semen konvensional.
Ditengah kenaikan UMP (Upah Minimum Propinsi) hingga
mencapai 40% di tahun 2013, tentunya penghematan biayatenaga kerja akan sangat
lebih diperlukan di masa – masa mendatang.
2.Bata Ringan “BLESSCON” lebih presisi daripada Bata
Konvensional sehingga kebutuhanthin bed (perekat), plesteran, dan aciandapat
diukurdengantepat. Sebaliknya,pada Bata Konvensional denganukurannya yang tidak
presisi,bahkankarenatebal/tipisnyaaplikasi yang tidakmerata,
akanmenyebabkanterjadinyapembengkakanbiaya bahan.
3.Bata Ringan “BLESSCON”yang diproses melalui steam
dengan suhu 200oCelcius dan bertekanan 12-13 bar ke dalam tabung autoclave
selama minimal 8 jam membuat silica dapat bereaksi secara maksimal sehingga
dapat menjadikanBata Ringan “BLESSCON”
lebih kuat dan kokoh daripada Bata Konvensional, sehingga waste bahan akibat
batu bata yang retak atau patah, secara signifikan mampudiminimalkan.
4.Bata Ringan “BLESSCON” yang ber-areasi menjadi jauh
lebih ringan daripada Bata Konvensional.
Hal ini
berpengaruh diantaranya :
- pada
pengurangan diameter pembesian pondasi struktur
- pengurangan
ongkos dan kemudahan dalam pengangkutan
- berkurangnya beban pada tiang
penyanggaataustruktur.
5.Pemakaian bata ringan pada umumnya telah dipakai oleh
beberapa developer perumahan besardi Jakarta maupun di Surabaya.
Bagi Pemilik Rumah/ Bangunan
1.Pori-pori yang terdapat di dalam Bata Ringan “BLESSCON”,
selain membuatnyamenjadilebih ringan serta lebih kokoh juga memberikan beberapa
benefit lain,diantaranya :
a.Kemampuan menahan rembesan air yang lebih efektif
sehinggadapat mengurangi biaya maintenance oleh penghuni dikarenakan
dinding lembab.
b.Kemampuanuntukmeredamsuara dari luar ruangan hingga 35%
sehinggameningkatkankenyamananpenghunirumah.
c.Meningkatkanperlindungandaribahayakebakaran,
baikbagiparapenghunimaupunhartabendanyakarena mampumenahan menjalarnya apihingga 4 jam , dimana Bata Konvensional
mampumenahan hanya 2 jam.
d.Memilikisifat “thermal insulation” yaitukemampuan
mereduksi suhu panas, sehingga dapat menjaga suhu ruangan tetap sejuk meski
suhu di luar ruangan tinggi, dan dapatmeminimalkanpemakaianpendinginruangan
yang padaakhirnyadapatmenghematbiayalistrik.
2.Mengurangi resiko-resiko bencana gempa bumi bagi
penghuni celaka akibat, karena dinding yang terbuatdari Bata Ringan
“BLESSCON”memilikiberat yang jauh lebih ringansehingga pada waktu gempa tidak
menyebabkan tiang atau struktur patah yang dapat membuat bangunan runtuh.
Sebaliknya, banyak bangunan yang dindingnya terbuat dari Bata Konvensional pada
waktu gempa sering mengalami keruntuhan yang menyebabkan banyaknya korban jiwa
disebabkan karena dinding yang berat menyodok tiang penyangga atau struktur
bangunan hingga patah.
3.Menciptakan lebih banyak space untuk ruangan daripada
menggunakan dinding Bata Konvensional.
- Tebal
dinding Bata Konvensional rata – rata 15 cm
4.Waktu pemasangan 2x lebih cepat daripada pemasangan
Bata Konvensional membuat proses pembangunan lebih cepat selesai sehingga dapat
segera digunakan maupun dikomersialkan.
5.Bata Ringan “BLESSCON” adalah produk yang ramah
lingkungan, karena tidak menggunakan Fly Ashyang merupakan limbah B3 sebagai campuran bahan baku, dimana beberapa
kompetitor masih menggunakan Fly Ashsebagai bahan baku untuk mengurangi biaya
produksi, dan Bata Konvensional sendiri selama ini dibuat secara tradisional
oleh petani dengan menggali tanah pertanian secara terus menerus yang
menyebabkan lahan pertanian akan kekurangan di kemudian hari, oleh karena itu
di berbagai negara sudah diterapkan peraturan pemerintah yang melarang
penggunaan Bata Konvensional.
6.Pembuatan Bata Ringan “BLESSCON” yang dilakukan dengan
menggunakan mesin dengan teknologi termodern, tingkat otomatisasi dan
komputerisasi yang tinggi,sehingga mampu menciptakan produk berkualitas secara
berkesinambungan. Sedangkan untukBata Konvensional, selama ini dibuat secara
tradisional oleh petani dengan mencetak dan dikeringkan secara manual dengan
memanfaatkan tenaga matahari/ dibakar yang mana kelangsungan produksinya sangat
bergantung pada cuaca dan kualitasnya tidak dapat terjaga dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar